• Feb 20, 2019
• bageng

BAGENG- Disektor perkebunan, Kabupaten Pati  mempunyai potensi yang cukup membanggakan. Diantaranya Jeruk Pamelo, hingga saat ini, pengelolaan serta pengembanganya terus dilakukan, agar potensi tersebut menjadi penggerak perekonomian masayarakat serta bagian identitas daerah. Jeruk Pamelo Bageng ini dikenal mempunyai rasa yang manis dan segar. Kandungan airnya yang cukup banyak membuat buah yang menyerupai melon ini, cocok disantap saat kondisi dahaga. Jeruk Pamelo Bageng juga pernah menjadi juara I dalam Lomba Buah Lokal  komoditif di kejuaraan tingkat Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri, karena varietas jeruk Pamelo itu, hanya ada di Pati. Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Mochtar Efendi mengatakan, dalam perkembangannya, terdapat  dua jenis. Yakni jeruk Pamelo Madu Bageng dan jeruk Pamelo Bageng Taji (tanpa biji). Yang membedakannya, jeruk Pamelo Bageng Madu sebagai virietas indukan, kemudian hasil dari perbanyakannya dinamakan jeruk Pamelo Bageng Taji. ”Pemerintah setempat sudah mengupayakan kebun jeruk Pamelo percontohan di daerah asal pada akhir 2014 lalu. Langkah tersebut, didasari potensi yang dimiliki buah itu berbeda dengan yang lainya.Meski banyak jeruk berukuran besar yang menyerupai Pamelo. Namun yang berkualitas bagus, hanya ada di Desa Bageng,” katanya. Untuk mematenkannya, pemkab juga mengupayakan jeruk yang di budidaya masyarakat Bageng, merupakan buah lokal asli Bumi Mina Tani. Itu sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian No:658/KPTS/SR.120/2/2010 tanggal 3 Februari 2010 dengan nama Jeruk Pamelo Bageng. Dari data yang dihimpun, setelah jeruk Pamelo khas Bageng mendapatkan perhatian dari pemerintah, masyarakat setempat semakin bergerak dan berlomba-lomba ikut mengembangkan potensi tersebut. Hampir seluruh pekarangan rumah warga Bageng, memiliki tanaman itu. Sebagian besar dari mereka juga mempunyai perkebunan buah di dan pembibitanya dan dikelola secara kelompok maupun mandiri.